Pengertian Sholeh secara umum

Kata Sholeh / Sholehah secara etimologis adalah sholeh itu artinya bagus/baik . Tentu, sesuatu itu dikatakan 'baik/bagus' karena memenuhi kriteria tertentu. "Kedalaman dan pengamalan Ilmu" yang akan mengantarkan seseorang itu kepada predikat sholeh/h. Orang yang hanya rajin sholat, rajin puasa, dan lainnya, tapi ia tidak paham dengan apa yang ia lakukan, maka ia tidak dikatakan sholeh.
Sedangkan kata Sholeh / Sholehah secara mendalam dapat di maknai sebagai berikut ;
Istilah ﺻَﺎﻟِﺢٌ ( kata sifat ) dan ﺻَﻼَﺡٌ ( kata benda ) dalam bahasa Arab mengandung arti sebagai berikut:
1. Baik
2. Betul (layak, pantas, tepat, sesuai)
3. Beres, rapi (tidak kacau, sesuai aturan)
4. Jujur, lurus
5. Patuh, taat mengikuti dan menjalani aturan
6. Berguna, bermanfaat
7. Praktis (bisa diterapkan)
Orang disebut sholeh bila padanya terdapat sifat-sifat sholah, yakni : kebaikan, kepantasan, keteraturan, kerapian, kejujuran, kelurusan, kepatuhan, ketaatan, kemudahan, kecocokan dan kesesuaian. Semua ini pada lingkup pribadi, diri sendiri. Menurut kapasitas atau potensi, posisi atau status, fungsi atau profesi masing-masing. Sebagai anak, orang tua (ayah/ibu), suami atau istri, sebagai anggota masyarakat, warganegara, pejabat publik, sebagai karyawan, majikan, pelajar, guru, tenaga ahli atau profesional dsb.
Namun konsep “sholeh/sholehah“ ini tidak cukup berhenti di situ. Ia harus mekar, mengembang dan memancar kepada orang lain kepada lingkungan sosial di sekeliling.
Inilah yang disebut: ﻣُﺼْﻠِﺢٌ (kata sifat) dan ﺇِﺻْﻼَﺡْ
(kata benda)
Yang mengandung arti:
1. Memperbaiki, melakukan perbaikan,
2. Menata, mengatur, merapikan, membereskan
3. Membangun, membina,
4. Menegakkan (hukum, aturan)
5. Membetulkan, meluruskan
6. Menumbuhkan, menyuburkan
7. Memajukan, memakmurkan
8. Membawa kebaikan dan keberuntungan
9. Mempersatukan, mempertemukan (49:9)
10. mendamaikan, membuat rukun (49:10)
Firman Allah SWT yang artinya “ Aku tidak menginginkan apapun selain kebaikan “ (QS Hud 88). Seperti dinyatakan dalam QS as-SyuÝarÁ 151-152: “ Dan janganlah kamu menuruti perintah orang-orang yang melampaui batas. Yaitu mereka yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan“ Namun seperti kata Rasulullah, SAW, semua harus bermula dari diri sendiri.

Jika ada salah kata, Mohon d lulurskan.
Karena artikel ini cuman copas dari beberapa sumber.

          #SALAMAKI TA PADA SALAMA#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejara tanah luwu

key answer